Mengapa Dokter Spesialis Jumlah Sedikit? Berbagi sedikit informasi karena sebelumnya sempat melihat diskusi di salah satu grup mengenai alasan mengapa jumlah dokter spesialis di Indonesia masih terbatas. Menambah jumlah dokter spesialis tidak semudah membuka lowongan pekerjaan, karena prosesnya membutuhkan waktu yang panjang, dedikasi yang tinggi, dan usaha yang luar biasa.
Berikut adalah tahapan yang harus dilalui untuk menjadi seorang dokter spesialis:
- Sarjana Kedokteran (±4 tahun): Memperoleh pendidikan teori di fakultas kedokteran.
- Koass + Ujian Negara (2,5–3 tahun): Menjalani praktik klinik di rumah sakit dan mengikuti ujian.
- Internship (1 tahun): Program magang wajib di fasilitas kesehatan.
- PTT/Pengabdian (2–5 tahun): Bertugas di daerah terpencil atau menjadi asisten spesialis di rumah sakit pendidikan.
- PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis):
- Spesialis Minor (seperti Kulit & Kelamin, Anestesi, Mata): ±4 tahun.
- Spesialis Mayor (seperti Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Obgyn): 5 tahun atau lebih.
Total waktu: 13–18 tahun!
Perjalanan ini tidak hanya panjang tetapi juga penuh tantangan. Namun, dedikasi para dokter yang memilih jalur ini sangat berarti untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Semoga informasi ini bisa memberikan gambaran dan pemahaman lebih bagi yang belum mengetahuinya. Terima kasih!